Sebelum ini, keberhasilan Leo/Daniel menjadi juara atau mencapai final maksimal terjadi di level turnamen keempat dari piramida kompetisi BWF World Tour ini.
Juara Indonesia Masters itu pun dituntut untuk segera meningkatkan kelas permainan seiring bertambahnya jam terbang dan lamanya mereka digembleng dalam latihan di pelatnas.
"Leo/Daniel telah beberapa kali menjadi finalis atau juara di turnamen BWF Super 500, tapi sebenarnya level permainan (mereka) masih perlu banyak ditingkatkan," tutur Aryono.
Aryono melanjutkan, satu aspek yang ingin ditingkatkannya dari Leo/Daniel adalah konsistensi mereka untuk fokus dalam menghadapi bola-bola reli.
"Untuk bisa mencapai babak akhir di level Super 750 atau Super 1000 memang masih perlu peningkatan atau pematangan tekniknya," tegas pelatih orbitan PB Djarum itu.
Kalah lagi di turnamen besar dan penting, membuat kans Leo/Daniel untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 makin tertutup.
Leo/Daniel saat ini menempati peringkat ke-12 dengan 63.395 poin dalam Race to Paris dan tertinggal dari dua rekan senegara.
Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ke-8/74.199) dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (ke-10/68.849).
Sebagai informasi, setiap negara hanya bisa mengirim satu pasangan ganda di nomor bulu tangkis Olimpiade Paris kecuali ada dua wakil di peringkat delapan besar dalam ranking akhir.
Adapun Fajar/Rian dan Fikri/Bagas masih menabung angka setelah berhasil melaju ke perempat final All England Open 2024.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar