Mengikuti jejak Pep, Xavi menepi dari ingar bingar sepak bola Eropa dan menghabiskan sisa karier di Qatar.
Sejak banting setir menjadi pelatih, Xavi mulai menukangi Barcelona pada 2021.
Tiga tahun kemudian, barulah dia bertemu lagi dengan Enrique.
Tapi sang mentor kini harus dihadapi sebagai musuh.
Bagi Enrique sendiri, ini akan menjadi momen ketiga dan keempat kalinya menghadapi Barca sebagai pelatih lawan.
Dua kesempatan terdahulu dijalani pria 53 tahun itu saat menakhodai Celta Vigo yang berujung kekalahan dobel 0-3 di Liga Spanyol 2013-2014.
Selain reuni Xavi-Enrique, partai PSG vs Barcelona mengapungkan lagi dua momen manis-pahit bagi Blaugrana.
Kenangan melakoni remontada alias kebangkitan terhebat dalam sejarah Liga Champions bakal terus membekas, juga ketika masih dipoles Enrique.
Fue #TalDíaComoHoy en 2⃣0⃣1⃣7⃣...
¡Qué remontada! #UCL pic.twitter.com/FWXvCdAebu
— Liga de Campeones (@LigadeCampeones) March 8, 2024
Pada 2016-2017, Barca membalas kekalahan 0-4 di Paris dengan kemenangan sarat kontroversi pada leg kedua di Camp Nou lewat skor 6-1.
Sang pencetak gol penentu kala itu, Sergi Roberto, masih bertahan di skuad Barcelona sekarang, pun kiper Marc-Andre ter Stegen.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | UEFA.com |
Komentar