Baca Juga: Teror Cedera Mengintai Ratu Bulu Tangkis Dunia, An Se-young Akui Lututnya Masih Sangat Sakit
Hadi menjelaskan bahwa yang dibutuhkan PBSI adalah penambahan ring untuk lampu.
"Ada sekitar 12 ring yang turun naik karena lampu yang ada di Istora semua akan dimatikan.
Dengan lampu lapangan sendiri kalau luxnya sudah melebihi standar internasional," ucap Hadi,
"Kapasitasnya kami kecilkan pun bisa, tetapi karena terlalu tinggi anglenya, PBSI maunya di bawah 9 -10 dari bawah (lantai). Kalau dari suhu itu sudah aman."
"PBSI bukan tidak yakin dengan peralatan tali temali. Namun, beban atapnya tak bisa sampai 8-12 ton, termasuk lampu di dalamnya. Itu yang tak bisa diakomodir kemarin."
Hadi mengatakan bahwa di Indonesia Arena, pihaknya bermasalah dengan penambahan beban lampu dari atap ke bawah.
"Itu butuh 12 rigging karena maunya 4 lapangan. Saat FIBA World Cup kami menambah rigging di atas. Itu buat ambiance dan broadcast. Bebannya kami uji beberapa kali," kata Hadi.
Terkait untuk venue laga persahabatan antara Indonesia All Star dan Red Sparks, Hadi mengatakan bahwa pihak Red Sparks tidak memiliki permintaan khusus karena daya lampunya masih bisa dipakai untuk melempar bola."
"Biasanya kalau kontruksi itu kami ada toleransi 2 kali lipat. Cuma ya mungkin kalau 12 itu besar," ujar Hadi.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar