Nike sendiri sudah memberi tanggapan atas kritik dari fan.
Perusaahaan aparel asal Amerika Serikat itu menyatakan bahwa corak ungu dan biru di lambang bendera Saint George's Cross merupakan pembaruan dengan maksud menginspirasi.
The shocking thing about Nike's trannification of the England flag in the new team kit isn't that a woke corporation thinks it's a good idea, or that the ultra-woke FA fully supports it.
It's the fact that the only people complaining have been football fans, with not a single… pic.twitter.com/qv5w4NB4b7
— Nick Griffin (@NickGriffinBU) March 22, 2024
Adapun kritik kedua adalah soal harga yang dinilai terlalu mahal.
Jersey baru Inggris dijual seharga 124,99 pounds atau Rp 2,4 juta untuk ukuran dewasa.
Untuk size anak, dibanderol 114,99 pounds (Rp 2,2 juta).
Sama seperti Inggris, seragam baru Indonesia juga diiringi kontroversi.
Sebagian besar netizen mengkritik desain yang dirilis Erspo sebagai penyedia apparel.
Soal harga pun dipermasalahkan oleh beberapa fan bal-balan Tanah Air.
Jersey Indonesia versi termahal, yakni player issue, dijual senilai Rp 1.299.000.
Warganet menganggap nominal tersebut terlalu mahal untuk kostum dengan desain yang tidak terlalu bagus.
"Bayangin lu ngeluarin duit 1,3 juta buat baju senam yg ada tulisan erspo ngejeplak, mana logonya kaya clan COC pula. Mending beli baju lebaran sekeluarga," tulis seorang netizen.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
Komentar