Satu-satunya hal yang mungkin masih bisa disyukuri Bagnaia adalah kesalahan tersebut tidak membuatnya crash.
Setidaknya, dia masih bisa membawa pulang 6 poin dari 12 poin maksimal yang bisa diraih dari lomba sprint.
"Saya sendiri yang mengacaukannya," ungkap Bagnaia dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Menurut saya, saya telah mengatasi lebih banyak situasi kritis dengan tekanan yang lebih besar daripada ini," katanya tetap mencoba percaya diri.
Diakui Bagnaia, keanehan jelang Tikungan 1 sejatinya sudah dia rasakan pada tahap-tahap awal Sprint yang digelar selama 12 lap.
Awalnya, pembalap asal Chivasso, Italia, itu berhasil luput dari kesalahan. Namun sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh ke tanah juga.
Bagnaia kehilangan grip ban belakang saat mencoba meluncur ke tikungan ke arah kanan itu.
"Tikungan 1 agak aneh, bagian trek yang menurun menyebabkan ban belakang terangkat lebih tinggi," terang Bagnaia.
"Saya sudah merasakannya setelah 4 atau 5 lap, dan kemudian saya mampu menghindari insiden tersebut," jelasnya.
Kesalahan dari sesi sprint ini pun menjadi pelajaran berharga bagi Bagnaia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar