BOLASPORT.COM - Simone Inzaghi harus kehilangan suaranya saat meraih kemenangan ke-100 bersama Inter Milan pada laga kontra Empoli.
Inter Milan semakin tak terkejar di Liga Italia 2023-2024.
Pekan ke-30 Liga Italia ditutup dengan duel antara Inter Milan dan Empoli.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (1/4/2024) atau Selasa dini hari WIB, I Nerazzurri menang 2-0.
Dua gol kemenangan mereka masing-masing dilesakkan oleh Federico Dimarco (menit ke-5) dan Alexis Sanchez (81').
Berkat tambahan 3 angka di kandang sendiri, Inter kini mengumpulkan 79 poin dari 30 pertandingan.
Mereka tetap menjaga jarak 14 poin dengan AC Milan di bawahnya dan semakin dekat untuk merengkuh scudetto.
Baca Juga: Jagokan Liverpool Juara Liga Inggris, Pep Guardiola Sudah Nyerah Nih?
Adapun laga kemenangan atas Empoli juga menjadi hasil yang istimewa bagi allenatore Inter, Simone Inzaghi.
Dikutip BolaSport.com dari Football Italia, kemenangan di Giuseppe Meazza kali ini menjadi kemenangan ke-100 Simone Inzaghi sebagai pelatih Inter.
Hebatnya, pencapaian itu secara resmi dilakoni hanya dalam 150 pertandingan di semua ajang kompetitif.
Sebagai catatan Inzaghi didapuk sebagai pelatih Inter sejak Juni 2021.
Ia direkrut dari Lazio seiring kepergian Antonio Conte.
Dianggap melanjutkan legasi Conte, Inzaghi berhasil mengembangkan taktik permainan yang dikenal sebagai "Inzaghiball".
Di balik torehan istimewanya itu, Inzaghi justru bernasib apes selepas pertandingan kontra Empoli berakhir.
Baca Juga: Tepergok Bisik-bisik dengan De Zerbi, Apa sih yang Diucapkan Klopp usai Kemenangan Liverpool?
Ia harus kehilangan suaranya.
Hal itu terjadi setelah adik kandung Filippo Inzaghi itu terlalu bersemangat dalam berselebrasi merayakan kemenangan yang membuat suaranya hilang.
Sebagai gantinya, ia mengirim asisten pelatih, Massimiliano Farris, untuk memberikan wawancara pasca-laga.
Terkait kemenangan atas Empoli, Farris menjelaskan bahwa mobilitas dalam taktik menjadi kunci.
"Ini tergantung pada kualitas para pemain," ucap Farris, dikutip BolaSport.com dari DAZN.
"Kami menetapkan ide dan partiturnya, tetapi kemudian tergantung pada para pemain untuk melakukannya dan mereka melakukannya dengan sangat baik."
"Taktik bekerja dengan sangat baik, mobilitas para pemain bertahan kami."
"Itu juga didukung dengan kemampuan para gelandang untuk menutup ruang ketika para pemain bertahan maju, itu semua adalah kerja sama tim," imbuhnya.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Football-italia.net, DAZN |
Komentar