Armand mengatakan bahwa pihaknya sudah tiga kali bolak-balik dengan tim, baik dengan BWF dan membawa pemain juga ke Indonesia Arena untuk mencoba lapangan latihan disana.
"Kami juga membawa tim pemain. Jawaban dari mereka bahwa kami ingin dengan ukuran tertentu untuk bisa layak dijadikan sebagai tempat lapangan sesuai dengan standar BWF," tutur Armand.
"Setelah melakukan beberapa kali meeting, kami mendapatkan surat dari PPK-GBK bahwa kami tidak bisa mengadakan event di tempat tersebut karena strukturnya tidak bisa terpakai."
"Dan juga alternatif kedua, kalau kami paksakan dengan memakai reaching dari bawah, itu bentuknya sangat tidak bagus."
"Jadi akan sangat jelek untuk penonton bisa menyaksikan seperti ada gawang di bawah. Itu akan menurunkan kelas Indonesia Open nantinya," ujar Armand.
"Tahun lalu, kami mendapat 2 award sebagai best media operation dan best player experience dari BWF."
"Tentu hal itu yang menjadi sumber pertama. Kami akhirnya mengurungkan niat dan meminta kepada pihak GPK untuk melakukan peninjauan."
"PPK GBK sendiri sudah mengatakan kepada kami bahwa mereka akan memperbaiki dan semoga tahun depan kami bisa mengadakan kegiatan Indonesia Open di Indonesia Arena tersebut," tutur Armand.
"Jadi itu mungkin alasan kenapa kita tidak mengadakan di sana. Tentu ini harapan besar, bukan hanya untuk kami sebagai pengurus PBSI yang bisa melaksanakan."
"Tetapi juga kepada seluruh para badminton lover yang tentunya hadir ke Stadion."
Sementara itu, untuk penjualan tiket Indonesia Open 2024 akan mulai dibuka pada 26 April mendatang mulai pukul 13.00 WIB.
Berikut harga tiket untuk Indonesia Open 2024.
Inilah harga tiket turnamen bulutangkis Kapal Api Indonesia Open 2024.
Penjualan dimulai tanggal 26 April mulai pukul 13.00 WIB di website https://t.co/P5fPHEyHKK.#BadmintonIndonesia #KapalApiIndonesiaOpen2024 pic.twitter.com/WC1yJPPlF1
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) April 2, 2024
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar