Ricko dinilai melakukan press out atau menekuk siku saat menerima beban di atas lalu mencoba menekan ke atas. Kesalahannya sangat kecil sehingga Ricko pun tidak sadar.
"Saat percobaan diulang, angkatan tetap salah," ucap pelatih Ricko, Dirdja Wihardja.
"Kalau dilihat, sebenarnya kesalahannya kecil sekali. Namun, inilah pertandingan dan kita harus menghormati keputusan."
Posisi Eko pun aman. Dia menempati peringkat keempat dalam peringkat kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Syarat posisi 10 besar untuk lolos akan dipenuhi atlet berusia 34 tahun itu.
Eko menciptakan angkatan total terbaiknya pada Kejuaraan Dunia 2022 di Bogota, Kolombia, dengan rincian snatch 135kg serta clean and jerk 165kg.
Menyusul kegagalan Ricko, Eko memutuskan untuk mengakhiri penampilannya dalam angkatan snatch lebih cepat setelah berhasil mengangkat beban 133kg pada percobaan pertama.
"Alhamdulillah, saya bersyukur masih diberi kesempatan ikut Olimpiade untuk kelima kalinya," ucap Eko.
"Seperti yang saya bilang sebelumnya, fokus saya adalah mencari tiket lolos untuk Olimpiade. Jadi, saya tidak terlalu fokus mencari medali."
Eko mendapatkan kesempatan lagi untuk menuntaskan rasa penasarannya.
Sepanjang penampilannya di Olimpiade sejak Beijing 2008 hingga Tokyo 2020, Eko belum pernah mendapatkan medali emas.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | kompas.id |
Komentar