Ragnar Oratmangoen mengaku mengalami jet lag dalam petualangan perdananya bersama Timnas Indonesia.
Selain itu, dirinya harus beradaptasi dengan suhu udara Asia Tenggara yang berbeda dengan di Eropa.
"Pertandingan berakhir sekitar pukul sembilan malam waktu setempat," kata Ragnar Oratmangoen.
"Setelah itu ada konferensi pers dan kami ingin mengucapkan selamat tinggal satu sama lain."
"Pada pukul sebelas malam, kami sudah berada di dalam bus dan harus melewati lalu lintas yang semrawut menuju bandara, di mana penerbangan dijadwalkan pada pukul setengah dua belas malam."
"Perjalanan singkat dua minggu yang lalu tidak terlalu menjadi masalah."
"Saya hanya berada di sana selama satu hari jadi saya tidak berada dalam ritme."
"Hal itu berbeda ketika menjelang pertandingan internasional."
"Saya terbang kembali pada malam hari dan menderita jet lag."
"Selain itu, ada perbedaan suhu yang besar," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Limburger.nl |
Komentar