Agripinna mengaku dalam turnamen tersebut dia mendapatkan tawaran dari pihak tertentu untuk mengalah dan membiarkan lawan menang.
Akan tetapi, tawaran dengan iming-iming uang besar tersebut tidak digubris oleh Agripinna.
"Itu kejadiannya pada 2017," kata Agripinna, dilansir BolaSport.com dari Antaranews.
"Jadi saya ditawarin oleh pihak tertentu untuk mengalah tapi saya dengan dan sangat jelas menolak tawaran tersebut," tuturnya menambahkan.
Kasus ini sendiri telah masuk dalam tahap penyidikan BWF di mana Agripinna sudah dipanggil sebagi terduga.
Dalam proses itu, dia sudah menyerahkan barang bukti berupa pesan yang diberikan tersangka yang memintanya mengalah di babak kedua.
"Saya dayang saja ke BWF dengan (barang bukti) handphone yang ada pesan dengan oknum tersebut," kata Agripinna menjelaskan.
"Saya kan percaya diri karena di situ sangat jelas saya menolak tidak mau," tuturnya menambahkan.
Meski memiliki bukti penolakan, Agripinna tidak bisa lepas dari jerat hukuman BWF yang menganggapnya tidak melaporkan hal ini.
Sanksi pun sudah keluar per 18 Januari 2021 lalu di mana sejatinya Agripinna memiliki kesempatan untuk melakukan banding.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar