Sementara itu, KFA akan bertemu empat kandidat asal Korea Selatan setelah wawancara kandidat asing selesai.
"Kami hanya mempunyai lebih banyak informasi mengenai kandidat Korea Selatan dibandingkan kandidat asing,” kata Chung.
"Secara logistik sulit bagi saya untuk bepergian ke luar negeri untuk bertemu ketujuh kandidat tersebut.
"Kami akan melakukan wawancara online sekarang, dan setelah kami mempersempit daftarnya, saya akan memiliki kesempatan untuk mewawancarai kandidat secara langsung," ujarnya.
Chung menjelaskan akan mencari pelatih yang paling cocok, yakni yakin dengan filosofinya dan untuk pelatih asing ia mencari yang bisa beradaptasi dengan budaya sepak bola Korea.
"Kami akan mencoba berbagi visi KFA mengenai teknik dan filosofi dengan para kandidat, dan kami akan merekrut orang yang menurut kami paling cocok," kata Chung.
"Kami akan mempertimbangkan seberapa besar keyakinan kandidat terhadap filosofinya sendiri. Dengan kandidat asing, kami akan melihat seberapa baik pelatih baru dapat menyesuaikan diri dengan budaya sepak bola Korea," ujarnya.
Tidak diketahui apakah dalam empat kandidat ada nama pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong atau tidak.
Akan tetapi, Chung mengatakan kandidat asal Korea Selatan termasuk pelatih yang saat ini bekerja di K-League.
"Saya pikir melatih tim nasional adalah cara untuk mengabdi pada sepak bola Korea, dan ini adalah posisi terhormat bagi para pelatih," kata Chung.
"Ketika seorang pelatih meninggalkan sebuah klub di tengah musim, itu jelas akan menjadi situasi yang sulit bagi tim tersebut.
"Namun kami akan memastikan untuk menjalin komunikasi yang erat dengan klub jika hal itu terjadi, dan kami akan berusaha untuk menjadi lebih baik, menghormati pendukung klub," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Yonhapnews.co.kr |
Komentar