Tetapi dalam hal ini, Bagnaia yang paling tak bisa menyembunyikan kekecewaan besarnya. Maklum, dia adalah Double Winner di seri Portugal musim lalu dengan menjuarai sprint dan race.
Setelah gagal memenangi sprint lalu malah gagal finis di race, tentu kekecewaan mendalam sangat dirasakan pembalap asal Italia itu.
Ducati pun sampai memberikan waktu untuk Bagnaia agar mendamaikan hatinya setelah insiden tersebut, selama beberapa hari.
"Dalam kasus seperti ini, Anda harus membiarkan waktu melewatinya, sampai beberapa hari," kata Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Dan kalau sudah, kemudian barulah Anda bisa kembali berbicara. Kita harus membiarkannya dulu," tandas Tardozzi.
Tardozzi dan kru Ducati sejatinya tidak memusingkan crash antar-penunggngan Desmosedici GP tersebut.
Pria asal Italia itu juga memaklumi insiden demikian dalam balapan tingkat tinggi selevel MotoGP. Bersyukur baik Bagnaia maupun Marquez tidak ada yang cedera serius akibat kecelakaan tersebut.
"Tidak diragukan lagi itu adalah insiden balapan," ujar Tardozzi.
"Jelas bahwa dalam situasi seperti itu, lebih baik bersikap tenang. Tetapi, dua pembalap itu telah memberikan penjelasannya dari versi masing-masing dan saya rasa masalah itu bisa diselesaikan dengan berjabat tangan."
"Ketika juara dunia 6 kali dan juara dunia 2 kali sedang berjuang, jelas bahwa keduanya tidak ada yang mau mengalah."
"Memang itu adalah hal bagus untuk penonton tetapi mereka juga punya hal untuk diakhiri," ucapnya.
Baca Juga: Kepala Kru Sesumbar Duluan, Marc Marquez Cuma Musuhan dengan Diri Sendiri pada MotoGP Americas 2024
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar