Gelandang timnas Indonesia itu melepaskan tembakan datar ke pojok kiri gawang tanpa bisa terhalau kiper Twente, Lars Unnerstall.
Terkait hadiah penalti untuk Heerenveen, Propper mengaku merasa kecewa.
Kendati demikian, sang kapten memahami keputusan pengadil lapangan.
"Anda bisa menafsirkannya secara berbeda dari apa yang dilakukan wasit. Saya merasa telah lewat dan saya ditahan," kata Propper seperti dikutip BolaSport.com dari Telegraaf.
"Bola ditendang dari jarak dekat, tapi tangan saya terlalu tinggi, jadi Anda bisa memberikannya (penalti). Itu berarti saya berisiko mendapat penalti jika bola mendarat di atasnya."
"Sebagai seorang bek, Anda tidak bisa bertahan dengan tangan di belakang, saya sudah mencobanya, tetapi Anda tidak gesit dan terkadang kehilangan keseimbangan."
"Anda membutuhkan lengan untuk melompat, tapi ternyata sangat disayangkan,” ujar dia menambahkan.
Lebih lanjut, Propper menyayangkan kegagalan Twente dalam mempertahankan keunggulan atas Heerenveen.
Propper merasa timnya mengawali laga dengan baik, namun kemudian kendor.
"Jika Anda melihat bagaimana kami memulainya, Anda dapat melihat bahwa kami mengalami peningkatan," tutur sosok berusia 30 tahun itu.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Komentar