"Hari demi hari mereka semakin mengejutkan saya karena fokus semua orang kru tim ini adalah memberikan segalanya kepada pembalap, untuk melindungi pembalap, untuk mencoba membuat pembalap bersinar," ungkapnya.
"Jadi, bukan seperti perusahaan yang melakukannya hanya untuk bisnis semata."
"Ini adalah tim yang ingin menang dan memberikan dukungan maksimal kepada pembalapnya untuk juara," tegas Diggia.
Berada di naungan tim satelit Ducati memang turut memberi Diggia tekanan besar karena secara tak langsung ada ekspektasi tampil bagus di atas motor Desmosedici GP yang sekarang diklaim sebagai yang terbaik di grid.
Namun berkat dukungan moril dari VR46 Racing, Diggia merasa semuanya terasa sangat terbantu.
"Ini memberi saya semangat dan kepercayaan diri untuk terus berusaha dan tetap fokus," kata dia.
"Tentu saja dengan bantuan mereka, saya belajar, saya berkembang. Saya yakin sepanjang tahun ini Anda akan melihat beberapa perubahan dalam sisi saya."
Menjadi pembalap yang bukan jebolan VR46 Academy sejatinya membuat program latihan Diggia berbeda dari para murid-murid Valentino Rossi.
Dia memang merencanakan bergabung latihan di akademi The Doctor, tetapi selebihnya dia juga akan mengatur program latihan dia sendiri.
Keleluasaan dan keterbukaan dari VR46 untuk menerimanya ikut latihan bersama Francesco Bagnaia, Bezzecchi, Luca Marini dan Franco Morbidelli jelas menjadi keuntungan tersendiri,
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Autosport |
Komentar