BOLASPORT.COM - Ganda putri Indonesia menghadapi jalan terjal pada Kejuaraan Asia 2024. Namun, pertandingan menantang justru dinantikan agar menjadi kesempatan asah diri dan kemampuan.
Indonesia berkekuatan dua pasangan ganda putri di Kejuaraan Asia 2024.
Amunisi Indonesia di ganda putri berkurang setelah mundurnya Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi.
Perjuangan untuk mencetak hasil sebaik mungkin akan ditanggung oleh Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto dan Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose.
Lanny/Ribka dan Meilysa/Rachel mendapatkan suntikan motivasi setelah pecah telur dalam tur Eropa di BWF World Tour yang baru saja rampung.
Kedua pasangan ini kompak pulang dengan membawa pulang gelar juara yang pertama bagi mereka dari event level World Tour Super 300.
Meilysa/Rachel menjadi kampiun Orleans Masters 2024 kemudian Lanny/Ribka menyusul dengan berjaya di Swiss Open 2024.
Torehan emas Lanny/Ribka dan Meilysa/Rachel menjadi kabar baik bagi ganda putri Indonesia yang masih kesulitan untuk menemukan pelapis yang sepadan bagi Apriyani/Fadia.
Baca Juga: Kejuaraan Asia 2024 - Momentum Anthony Ginting dkk Lanjutkan Cerita Manis
Ada gap besar antara Apri/Fadia yang mampu eksis di level tertinggi dengan pasangan lainnya yang masih kesulitan untuk mendobrak di level Super 300 (dulu setara Grand Prix Gold).
Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, pun senang dengan progres yang dibuat anak-anak asuhnya dalam tur Eropa kemarin.
Eng Hian lantas mencanangkan bahwa langkah berikutnya adalah mendorong mereka ke level persaingan yang lebih tinggi.
"Dari hasil turnamen Super 300 ternyata kami sudah bisa berprestasi," ucap Eng Hian kepada BolaSport.com dan awak media lainnya pada Rabu (3/4/2024) di Pelatnas Cipayung, Jakarta.
"Saya dorong lagi agar (kita bisa melihat) di level Super 500 sejauh mana mereka bisa bersaing," tambahnya.
Kejuaraan Asia 2024 menawarkan persaingan dengan level yang tinggi karena diikuti deretan pemain terbaik kendati ada batasan wakil senegara.
Ujian besar akan langsung dihadapi Lanny/Ribka dan Meilysa/Rachel karena mereka ditemukan dengan pasangan top sejak babak-babak awal.
Lanny/Ribka mendapatkan lawan yang paling dihindari di babak pertama karena bersua unggulan pertama sekaligus Juara Dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China).
Perkembangan Lanny/Ribka akan terlihat di sini karena kekalahan telak yang mereka alami saat pertama kali menantang Chen/Jia.
Dalam pertemuan sebelumnya di Kejuaraan Dunia 2023, Lanny/Ribka mati kutu hingga kalah dengan skor 5-21, 8-21.
Soal hasil undian, Meilysa/Rachel sedikit lebih beruntung karena menghadapi wakil Hong Kong, Yeung Pui Lam/Yeung Nga Ting, yang levelnya tidak begitu jauh.
Pasangan muda ini juga kalah saat melawan Duo Yeung, tetapi itu terjadi tiga tahun yang lalu di Bahrain International Challenge dengan skor 15-21, 14-21.
Jika lolos ke babak kedua, barulah ujian sesungguhnya datang karena Meilysa/Rachel berpeluang menghadapi mantan pasangan nomor satu, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang).
Lawan sulit tak membuat mereka gentar. Lanny/Ribka, yang paling apes, malah sempat memiliki niat untuk melawan Chen/Jia lagi.
"Saya sempat keceplosan ingin bertemu Chen/Jia, ingin mencoba karena saat terakhir bertemu poinnya jauh sekali," ucap Ribka.
"Besoknya saat lihat hasil undian, ternyata Lanny sudah menduga kami akan melawan Chen/Jia. Ya sudah tidak apa-apa. Kami ingin mengukur sejauh apa kemampuan kami."
"Saat terakhir bertemu kami banyak mati sendiri. Kami jadi tidak bisa dievaluasi karena poinnya jauh sekali. Jadi, kami ingin tahu seberapa jauh perkembangan kami," sahut Lanny.
Kejuaraan Asia 2024 akan diselenggarakan pada 9-14 April 2024 di Ningbo Olympic Sports Center, Ningbo, China.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar