Peluang Yamaha untuk mendapatkan tim satelit baru justru terletak di di Pramac yang berada di persimpangan jalan setelah menjadi tandem Ducati sejak 2005.
Bergabung dengan Yamaha untuk dua musim ke depan menjadi solusi jangka menengah yang berisiko bagi Pramac.
Sementara jika bertahan di Ducati, mereka harus siap dengan potensi pengurangan dukungan teknis ke depannya, salah satunya soal jumlah motor pabrikan yang akan mereka terima.
Adapun dengan Yamaha, Pramac bisa mengharapkan peningkatan yang dijanjikan saat regulasi teknis MotoGP berubah pada 2027.
Yamaha juga disebut siap menawarkan diskon untuk paket motor serta menanggung gaji untuk setidaknya bagi salah satu pembalap top yang akan ditempatkan di Pramac.
Bagi VR46, bantuan finansial ini kurang menarik karena mereka sendiri telah mengamankan sponsor yang lebih besar yaitu Pertamina.
VR46 pun masih mengusahakan opsi untuk satu paket motor spesifikasi pabrikan Ducati walau ini memerlukan pengorbanan dari Pramac.
Sebabnya, Ducati hanya ingin menyediakan empat motor pabrikan dengan dua paket di tim pabrikan dan dua lainnya untuk Pramac.
"Pramac adalah tim satelit acuan bagi Ducati tapi VR46 tidak mencari status itu," kata Salucci.
"Apa yang kami inginkan adalah berkembang dan memiliki satu motor pabrikan tahun depan."
Masa depan harus diputuskan dengan segera. Sebab, penawaran kontrak baru dari Ducati disebut akan kedaluwarsa pada akhir Mei nanti.
Baca Juga: Bos Pramac Bocorkan Kelanjutan Nasib di Ducati: Hampir Semuanya Sudah Ditandatangani
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com, Sport.sky.it |
Komentar