"Pertama-tama puji Tuhan atas keberhasilan ini. Semua berkat bantuan Tuhan yang membuat saya bisa bermain dengan baik," kata Jonatan dalam siaran pers PBSI.
"Saya bisa bermain dengan enjoy. Saya bisa keluar dari tekanan dan senang pastinya dengan kemenangan ini."
"Di gim pertama saya sempat unggul 18 duluan. Di poin-poin akhir saya malah kurang tenang."
"Penggunaan strategi dan pukulan itu tidak sinkron. Di gim pertama dan gim kedua akhir, sedikit missed-nya di situ."
"Di gim kedua saat unggul 18-10, sempat kelihangan banyak angka itu bukan karena kehilangan fokus. Tetapi permainan Shi Yu Qi bermain jauh lebih rapi."
"Pertahanannya lebih rapat juga. Sehingga beberapa kali saya tidak sabar atau pengembaliannya yang tanggung."
"Di gim ketiga saya berusaha semaksimal mungkin dengan mengurangi kesalahan dulu. Saya juga lebih menekan dulu supaya lawan juga tertekan. Strategi ini berhasil," ujarnya.
Jonatan mengakui ada tekanan karena menjadi nyawa terakhir bagi tim Merah-Putih di Kejuaraan Asia 2024.
Namun kemenangan mengatarkan Jonatan untuk sekali lagi tampil pada laga final Kejuaraan Asia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar