Pada usia delapan tahun Isje pindah ke Eropa saat konflik.
Isje bertemu dengan seorang pria bernama Wil Maas di Universitas Tilburg di Belanda.
Ia kemudian hamil saat usia 18 tahun, dan harus menikah.
Jordi Amat menceritakan kisah masa lalu neneknya.
"Itulah yang terjadi pada masa itu," kata Jordi Amat.
"Tradisi Katolik masih sangat kuat saat itu.
"Tidak ada yang percaya pernikahan itu akan bertahan lama; kami belum lama saling mengenal dan perbedaan budaya serta usia sangat besar.
Baca Juga: PSSI-nya Vietnam Resmi Rekrut Pelatih Asing untuk Timnas
"Di sekitar kami, kami menyaksikan banyak hubungan berakhir akibat perkembangan ekonomi dan ideologi Marxis. Seorang teman sekelas saya yang ahli dalam bidang statistik mengatakan kepada saya bahwa kami memiliki peluang 10 persen untuk tetap menikah selama satu tahun.
"Saya tahu banyak gadis seperti saya yang terpaksa menyerahkan bayinya pada masa itu. Setiap kali saya membaca atau mendengarnya, saya menjadi emosional," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Sportbible.com |
Komentar