Juara All England Open itu bahkan menjadi mimpi buruk karena mengalahkan dua tunggal putra terbaik China secara beruntun di final dan semifinal.
Sebelum mengalahkan Li Shi Feng, Jonatan menyingkirkan Shi Yu Qi yang berstatus unggulan pertama dengan penampilan yang juga cukup meyakinkan.
"Soal menghadapi penonton tuan rumah, dari awal memang sudah disiapkan. Kami tetap wajib menjalani pertandingan dan tidak bisa walk over," ucap Jonatan dalam keterangan melalui PBSI.
"Hitung-hitung menambah pengalaman. Karena tidak mudah bisa bertanding melawan musuh di kandangnya yang terkenal angker, mirip penonton Indonesia."
"Ya cukup happy bisa mengalahkan Li Shi Feng dan Shi Yu Qi di kandangnya."
Adapun China merengkuh tiga gelar dari Kejuaraan Asia 2024 dengan trofi terakhir diamankan pada sektor ganda campuran.
Final ganda campuran sekaligus menentukan negara mana yang akan berpesta karena saat partai terakhir ini dipertandingkan China dan Korea Selatan sama-sama meraih dua gelar.
China memiliki Juara Asia dari tunggal putri melalui Wang Zhi Yi dan ganda putra melalui Liang Wei Keng/Wang Chang.
Adapun Korea mengamankan satu gelar di ganda putri melalui Baek Ha-na/Lee So-hee yang mengalahkan wakil tuan rumah, Zhang Shu Xian/Zheng Yu.
China membalas di ganda campuran setelah Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping menghempaskan perlawanan Seo Seung-jae/Chae Yu-jung.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com, BWFBadminton.com |
Komentar