"Kekalahannya yang seperti itu tidak terjadi di sini saja. Saya rasa, Viktor pun juga sedang cemas (dengan penampilannya sendiri, red)," tandasnya.
Laugesen juga menambahkan pada kesempatan setelah final Kejuaraan Eropa 2024 berlangsung di mana Anders Antonsen (Denmark) menjadi juara usai mengalahkan Toma Popov.
Walau gelar juara masih dipegang Denmark, tetapi pakar bulu tangkis Negeri Skandinavia itu tetap merasa ada yang perlu dikhawatirkan.
"Gelar juara tunggal putra dimenangkan Anders Antonsen. Namun, saya kira Anda tidak perlu tanya Viktor apakah dia merasakan Kejuaraan Eropa yang sukses dengan meraih medali perunggu," sindirnya.
Sementara itu, Axelsen sendiri juga menunjukkan gelagat yang mungkin imbas dari kecemasannya setelah bertubi-tubi mengalami kekalahan tahun ini dan belum juga mendapat gelar juara padahal tahun ini ada Olimpiade Paris 2024.
Axelsen terlihat buru-buru ingin menyudahi wawancara usai laga saat dia ditanyai tentang permainannya yang cenderung panen eror sendiri.
"Ya, itu adalah analisis yan bagus. Sangat bagus," jawab Axelsen saat ditanya apakah dia banyak melakukan kesalahan.
"Ada banyak masalah pada permainan saya. Saya pikir kita tidak punya banyak waktu untuk membicarakan itu semua," kata Axelsen.
"Toma memang bermain lebih bagus dari saya. Selamat," tukas Axelsen singkat.
Sebelum kalah dari Toma dan Ginting, awal tahun ini Viktor Axelsen sudah tumbang juga saat menghadapi Wang Tzu Wei (Taiwan) pada French Open 2024 dan Shi Yu Qi (China) pada Malaysia Open 2024.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar