"Kami sudah mendekati semua, meski hasilnya berkata sebaliknya, kami tidak bisa memungkiri."
"Kami mempunyai beberapa peluang penting ketika bermain dengan sepuluh pemain dan kami tidak dapat memanfaatkannya," tutur dia.
Bagi Ter Stegen, kekalahan ini sungguh ironis mengingat dirinya menjadi bagian Barcelona ketika melakukan remontada kepada PSG.
Peristiwanya terjadi 8 Maret 2017 saat leg kedua babak 16 besar Liga Champions.
Kala itu, Barcelona menjamu PSG di Camp Nou dalam kondisi tertinggal agregat 0-4.
Bermodalkan semangat juang tinggi, Barcelona berhasil menuntaskan misi untuk membalikkan keadaan.
Tuan rumah unggul 3-0 pada 50 menit pertama melalui sundulan Luis Suarez, penalti Lionel Messi, dan gol bunuh diri Layvin Kurzawa.
Menginjak menit ke-62, Ter Stegen harus memungut bola dari gawangnya sendiri setelah dijebol Edinson Cavani.
Selanjutnya Barca terus memperlebar jarak skor lewat brace Neymar serta satu gol Sergi Roberto.
Jadilah Barcelona menang telak 6-1 sekaligus merebut tiket ke perempat final dengan agregat 6-5.
Nasib Ter Stegen tujuh tahun lalu dan sekarang macam 'Dunia Terbalik', judul sinetron yang tayang di stasiun televisi Indonesia.
Sekadar informasi, Ter Stegen merupakan salah satu anggota skuad Barcelona yang tersisa dari remontada terhadap PSG pada masa lalu.
Satu pemain lagi adalah Sergi Roberto, tapi tidak ikut terlibat dalam duel terkini kontra PSG.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar