BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, meraih dua gelar beruntun yakni All England Open dan Kejuaraan Asia 2024.
Dalam perjalanan menuju titel juara, Jonatan mengalahkan wakil tuan rumah, Shi Yu Qi pada semifinal dan Li Shi Feng pada babak final.
"Pertama puji Tuhan. Tidak terpikirkan untuk bisa jadi juara Kejuaraan Asia juga setelah All England. Tidak ada motivasi apa-apa," kata Jonatan ditemui media, termasuk BolaSport.com di Pelatnas, Cipayung, Jakarta, Rabu (17/4/2024).
" Tujuan saya sebenarnya pada Kejuaraan Asia 2024, mencari poin sebanyak mungkin karena turnamen ini turnamen Super 1000."
"Jadi, lumayan tambah banyak poinnya jika bisa sampai melaju lebih jauh. "
Setelah menjuarai All England, Jonatan mengaku lebih santai dalam menghadapi pertandingan.
"Pede ya mungkin ada juga, tetapi tidak terlalu berlebihan karena membatasi diri agar tidak membebankan diri dan juga tidak membuat over pede. Jadi, saya maintenance itu kemarin (sebelum Kejuaraan Asia)," tutur Jonatan.
"Namun, saya lihat lawan jadi lebih waspada. Akibatnya, permainan mereka ada sedikit perubahan seperti Lee Zii Jia (Malaysia) dan Shi Yu Qi," ucap pemain 26 tahun itu.
Melihat lawan yang ditemui cukup berat selama Kejuaraan Asia 2024, Jonatan tidak merasa superior.
"Dibilang superior saya kurang setuju dengan pernyataan itu. Saya tidak kepikiran juga bisa menang poin jauh dari Lee Zii Jia," ujar pemain yang akrab disapa Jojo itu.
Baca Juga: Thomas Cup 2024 - Alwi Farhan Siapkan Mental jika Diturunkan sebagai Penentu
"Bahkan laga pertama dan kedua ada beberpa hal yang tak bisa saya ceritakan. Saya cerita dengan psikolog bahwa ada hal yang harus diperbaiki."
"Jadi ada momen babak pertama dan kedua, saya berdiskusi dengan psikolog pribadi saya mungkin mengubah pikiran ketika masuk perempat final."
"Ada momen bagi saya yang menjadi titik balik sehingga saya bermain efisien dan maksimal pada babak 8 besar," aku Jonatan.
Kemenangan pada Kejuaraan Asia 2024 membuat Jonatan melesat ke peringkat ketiga.
"Pastinya saya senang karena ini sebenarnya menjadi tantangan ke diri saya untuk bisa lebih konsisten menjaga performa di titik ini," kata peraih emas Asian Games 2018 itu.
"Ini menjadi tantangan agar permainan saya lebih matang ke depannya. Jadi, lebih ke arah pribadi saya sendiri."
Setelah sering gagal pada turnamen tingkat bawah, Jonatan mengakui bahwa dia memperlakukan semua kejuaraan sama.
"Bang Aboy (Irwansyah, pelatih kepala ganda putra Indonesia bilang semua kejuaraan sama pentingnya. Tetapi, ini tahun Olimpiade sehingga fokus terbesar ya Olimpiade," tutur Jonatan.
"Saya jadikan gelar ini sebagai batu loncatan dan simulasi untuk Olimpiade. Saya mengejar posisi unggulan kedua."
"Tinggal dimaksimalkan. Terlepas dari itu, posisi saya sekarang (ranking) adalah salah satu hal positif untuk saya."
Setelah Kejuaraan Asia 2024, Jonatan akan didaftarkan pada empat turnamen individu yakni Malaysia Masters 2024, Thailand Open 2024, Singapore Open 2024, Indonesia Open 2024.
"Ini akan mempengaruhi ranking. Yang sudah pasti Singapore Open dan Indonesia Open."
"Namun, untuk turun pada Malaysia Masters dan Thailand Open masih tentatif karena sekarang fokus untuk Thomas Cup 2024," ucap Jonatan.
"Jarak persiapan Thomas Cup 2024 dan Thailand Open terlalu dekat. Dari awal tahun, latihannya sudah berat. Setelah itu, di sela-sela turnamen latihan saya tetap maksimal, tidak ada yang kurang."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar