Soal julukan itu, Mega tak menyangka dan tetap merasa rendah hati meski tak dipungkiri dia sangat senang bisa menjadi sosok insipirasi sebagaimana dia mengidolakan Kim Yeon-koung itu sendiri.
"Saya tidak menyangka tapi saya juga senang. Saya tidak percaya bisa ikut mempromosikan voli Indonesia ke luar negeri dan meningkatkan popularitas voli di Indonesia," kata Mega dikutip BolaSport.com dari Edaily.co.kr.
"Saya sangat senang dan bersyukur, tetapi ini juga sekaligus membuat saya merasakaan tanggung jawab yang lebih besar," tandasnya.
"Kim Yeon-koung itu adalah idola saya dan saya masih tidak percaya julukan itu diberikan kepada saya. Saya sangat bangga," katanya lagi.
Mega pun berujar bahwa sejak sama-sama tampil pada laga All Star Liga Voli Korea, Januari 2024 lalu, dia selangkah lebih dekat dengan ratu voli Korea Selatan itu. Dia bahkan memposisikan dirinya sebagai penggemar berat walau sejatinya sama-sama sedang berstatus sebagai pemain di liga yang sama.
"Saat Kim Yeon-koung memenangkan penghargaan MVP di All Star Game, saya bilang saya akan pergi menghampirinya dan memberi selamat kepadanya," kenang Mega.
"Saat itu dia menjawab 'Terima kasih, terima kasih'," tandasnya.
Meski singkat, tetapi dari situlah Mega perlahan bisa mendekati idolanya, bertukar pesan di media sosial dan berkenalan lebih dekat sebagai hubae (junior) yang menyenangkan.
Berkat itu, Mega pun ter-notice Kim dan mendapat undangan langsung dari Kim Yeon-koung untuk datang pada laga All Star berbalut perpisahan yang bertajuk KYK Invitational 2024 yang akan digelar pada 8 dan 9 Juni 2024 nanti di Jamsil Indoor Stadium, Seoul, Korea Selatan.
Laga perpisahan untuk pensiunnya sang ratu voli itu telah tertunda 2 tahun setelah diadang pandemi Covid-19 lalu.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | edaily.co.kr |
Komentar