Sedangkan Indonesia juga sudah berubah, kini Jonatan Christie yang menjadi tunggal putra terbaik Tanah Air setelah menjuarai dua turnamen besar berurutan, All England Open 2024 dan Juara Asia 2024.
Strategi bisa saja diterapkan India. Mereka bisa bebas menurunkan Prannoy di partai pertama atau justru menyimpannya.
Jonatan sendiri punya rekor bagus baik saat berjumpa Prannoy maupun Sen.
Bisa jadi India akan lebih mengorbankan partai pertama dengan tetap menurunkan Prannoy untuk menghadapi Jonatan, demi berharap pada partai tunggal kedua dan ketiga.
Sebab, di partai tunggal kedua, India bisa menurunkan Sen untuk menghadapi Anthony Sinisuka Ginting.
Ginting selalu kesulitan jika ketemu Sen, bahkan belum pernah menang dari tiga kali kesempatan bertemu.
Sedangkan di tunggal ketiga, India punya banyak opsi. Mereka bisa menurunkan Kidambi Srikanth sebagai kartu As untuk menghadapi Chico Aura Dwi Wardoyo atau Alwi Farhan jika skuad Merah Putih berani menurunkan opsi menantang.
Selain Kidambi, India juga masih punya Priyanshu Rajawat sebagai pilihan tunggal ketiga mereka.
Rajawat bisa jadi diturunkan pada partai ketiga. Secara rekor pertemuan, dia tertinggal 0-2 dari Chico dan 1-2 dari Alwi. Namun bisa jadi India lebih memilih Rajawat karena kepercayaan diri Kidambi yang belakangan menurun sekaligus faktor usia mengingat sang pemain sudah cukup senior, berusia 31 tahun.
Semua itu masih didukung dengan kekuatan ganda putra terbaik India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty yang kemungkinan besar akan jadi calon lawan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto pada partai kedua di ganda putra pertama.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | indianexpress.com |
Komentar