Namun Sean dengan mantap memangkas jarak tersebut, menjadi 19, 17, 13, 10, 8, dan terakhir 5 detik.
Sebuah perjuangan mahaberat mengingat kondisi lintasan juga tak mudah karena banyak insiden mobil keluar trek dan lalu membawa kerikil ke dalam lintasan lomba.
Sean bisa memangkas waktu sedemikian rupa karena rata-rata dia lebih cepat 1 sampai 1,5 detik dari legenda MotoGP asal Italia yang banting setir menjadi pebalap mobil profesional tersebut.
Baca Juga: Demi Carlo Ancelotti, Pengagum Cristiano Ronaldo Siap Jadi Ban Serep Kylian Mbappe di Real Madrid
Duel Sean vs Rossi berakhir dan walau posisi lomba tak berubah, P2 dan P3, namun WRT 31 mendapat angin karena jarak telah mengecil.
Farfus sebagai pebalap terakhir WRT 31 menuntaskan perjuangan bagus yang telah dirintis oleh Leung dan Sean.
Dia menempel terus andalan WRT 46, Maxime Martin, dan kemudian menyusulnya pada satu jam menjelang finis.
Menariknya, saat itu posisi lomba bukan lagi berebut P2 melainkan P1 karena tim Manthey PureRxcing 92 yang ada di P1 tiba-tiba mengubah strategi dan masuk pit justru ketika masuk bagian akhir salah satu periode Full Course Yellow (FCY).
Tentu saja, itu menguntungkan bagi Team WRT.
Farfus, yang sebagian balapannya diwarnai hujan, secara mantap bertahan di P1 hingga finis.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar