"Dalam dua grand prix terakhir, kami berada di posisi bertahan," ucap Bagnaia yang saat ini berada di peringkat lima klasemen dengan 50 poin.
"Jerez menawarkan tantangan yang berbeda dari sirkuit-sirkuit yang kami kunjungi sejauh ini."
"Jadi, bekerja secara keras di setiap sesi untuk memahami perilaku GP24 di sirkuit ini sangatlah penting," imbuhnya.
Sirkuit Jerez cukup bersahabat bagi Bagnaia. Sebab, dia selalu mencatatkan kemenangan dalam dua balapan grand prix terakhir di sana.
Dalam dua musim terakhir pula MotoGP Spanyol mengawali tren kemenangan beruntun Pecco, sapaan akrab, hingga akhirnya dua kali pula menjadi juara dunia kelas para raja.
Tentunya, mencetak hattrick kemenangan tidak akan mudah bagi Bagnaia dengan bertambahnya daftar lawan yang bisa merepotkannya.
Dari Ducati sendiri, Bagnaia akan menghadapi perlawanan dua pembalap tuan rumah yaitu Martin dan Marc Marquez (Gresini Racing). Bastianini juga diam-diam menghanyutkan.
Maverick Vinales dari Aprilia juga pantang diremehkan setelah on-fire dengan hasil kemenangan pada balapan terakhir di Americas.
KTM juga tidak akan ketinggalan setelah musim lalu mencetak dua hasil podium ganda melalui duo pembalap tim pabrikan, Brad Binder dan Jack Miller.
Dari kubu KTM pula salah satu penantang kuat akan datang yakni sang bocah ajaib, Pedro Acosta (Red Bull GASGAS Tech3), yang telah merepotkan Bagnaia akhir-akhir ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Ducati.com |
Komentar