Bagnaia malas untuk berdebat. Sebagai informasi, ini kedua kalinya dia gagal finis karena bersenggolan dengan pembalap lain.
"Roda selalu berputar. Pada akhirnya keputusan dipegang Steward dan mereka akan dibenarkan karena itu tugas mereka," ucap Bagnaia, dilansir dari GPOne.com.
"Akan tetapi, pembalap tidak bisa menyalip dua pembalap sekaligus dari kerb seperti yang dilakukan Binder, karena tidak ada ruang di sana."
"Kami baru menyelesaikan dua lap sebelum insiden saya dan sudah ada dua benturan yang terjadi. Menurut saya strateginya berlebihan."
Bagnaia merasa kontak antar-pembalap sudah menjadi risiko di seri MotoGP Spanyol karena trek yang sempit dan deretan tikungan pelan untuk menyalip.
Ditambah karakter lomba sprint yang agresif sejak awal hingga akhir, murid Valentino Rossi memaklumi perubahan mentalitas para rival yang lebih beringas.
"Sprint mendorong pembalap untuk kehilangan akal sehat mereka," ucap Bagnaia.
Bagnaia sejatinya percaya diri dengan kecepatannya. Kampiun GP Spanyol 2022 dan 2023 itu merasa punya ritme yang cukup untuk mengejar kemenangan lagi.
Perubahan setelan motor, termasuk pergantian komponen garpu depan ke musim lalu yang lebih pendek, memberi Bagnaia kepercayaan diri.
Sebelum terjatuh di sprint, Bagnaia sedang menimbang-nimbang pemilihan waktu yang pas untuk menyerang.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | GPOne.com |
Komentar