Dia pun sangat berambisi untuk itu dengan alasan menjadi pelatih timnas senior merupakan dambaan setiap pelatih sepak bola profesional.
Menurutnya, secara alami dua laga Vietnam mendatang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni tak lagi memiliki arti penting dalam memperebutkan prestasi.
Meski secara teori Vietnam masih memiliki peluang, lanjutnya, namun kenyataannya peluang tersebut sangat kecil.
Oleh karena itu, dia merayu VFF memberi kesempatan bagi para pelatih lokal untuk mencoba kemampuannya dibandingkan dengan pelatih baru atau asing mana pun.
Anh Tuan menegaskan, keunggulan pelatih dalam negeri adalah tak membutuhkan banyak waktu untuk belajar dan mengenal para pemainnya, serta tak pula perlu banyak waktu untuk membiasakan diri dengan gaya sepak bola Vietnam.
"Saya siap menerima tantangan dalam dua pertandingan timnas mendatang di bulan Juni. Tapi tentu saja itu kalau saya menerima undangan untuk mengambil alih tim. Sampai saat ini belum ada tawaran untuk saya," ungkapnya.
Anh Tuan menyatakan itu dalam wawancara dengan media Vietnam, Dan Tri, setelah tiba di negerinya dari Qatar.
Baca Juga: Witan Sulaeman Kirim Peringatan ke Uzbekistan untuk Semifinal Piala Asia U-23 2024
Dalam wawancara itu juga terungkap bahwa Anh Tuan ingin sekali bertemu Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.
Sebelum tersingkir, dia sudah membayangkan untuk bersua Indonesia dalam perebutan peringkat ketiga, yang sekaligus menjadi ajang perebutan tiket lolos otomatis ke Olimpiade Paris 2024.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com, DANTRI.com.vn |
Komentar