Lebih lanjut, Lanny merasa kaget dengan pola yang ditunjukkan Matsuyama/Shida pada gim pertama.
"Di gim pertama kami kaget dengan pola permainan mereka," kata Lanny menjelaskan.
"Selain itu kami baru berpasangan, memang di latihan saya dan kak Fadia sering jadi partner tapi hawa di pertandingan kan berbeda."
Meski mendapatkan instruksi untuk bermain enjoy pada gim kedua, Lanny tetap kewalahan menghadapi tempo cepat lawan.
"Di gim kedua, pelatih kasih arahan untuk enjoy saja, lawan dulu," ucap Lanny.
"Mereka kan bermain dengan tempo cepat, itu yang harus dijaga dan kami berhasil menemukan pola yang pas."
"Di gim ketiga kami sudah melakukan pola yang sama tapi mereka sudah lebih siap, di interval tertinggal poin lumayan jauh."
"Itu membuat kami kesulitan untuk mengejar."
"Tadi memang beberapa momen masih ada salah komunikasi antara kami. Kebiasaannya kan memang berbeda dengan pasangan masing-masing," imbuhnya.
Sementara itu, angka pertama yang dipersembahkan Gregoria membuat Fadia tampil berani dan nekat meski hasil akhir belum sesuai harapan.
"Secara keseluruhan kami merasa kami bermain baik, kami berani, kami nekat dan sudah melakukan yang maksimal," ucap Fadia.
"Tadi saat masuk ke lapangan, dengan keunggulan dari Gregoria, motivasi kami malah makin bertambah jadi berimbas di lapangannya bisa bermain lepas dan enjoy," imbuhnya.
Baca Juga: Hasil Uber Cup 2024 - Kans Indonesia Gandakan Keunggulan Kandas, Lanny/Fadia Tumbang
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar