"Tetapi, kami coba pelan-pelan mempelajari pola mereka, tidak boleh juga terbawa tempo permainan lawan," ujarnya.
"Pasangan dadakan India ini bagus di servis dan pengembalian servisnya," ucap Daniel.
"Di akhir-akhir gim pertama kami coba lebih fokus dan mengantisipasi kelebihan mereka itu. Di gim kedua kami sudah lebih nyaman mengontrol permainan."
Diakui Leo/Daniel, situasi Indonesia yang sudah unggul 2-1 turut memanaskan motivasi mereka untuk mengejar kemenangan.
Apalagi hasil pertandingan mereka akan sangat menentukan dan bisa berefek ke partai terakhir.
"Walau tidak berada di dalam tim saat kalah dari India dua tahun lalu, tapi kami juga ada keinginan untuk menang apalagi tadi kesempatan menjadi penentu. Bersyukur kami bisa menjalankan tugas dengan baik," kata Daniel.
"Kami selalu siap memberikan yang terbaik untuk Indonesia kapanpun kami dipercaya untuk diturunkan," ucap Leo.
"Dua pertandingan kami di Piala Thomas ini cukup baik tapi kami belum akan puas," tuturnya.
Kemenangan Indonesia semakin dominan setelah di partai pamungkas Chico Aura Dwi Wardoyo membuktikan kapasitasnya saat melawan Kidambi Srikanth.
Chico mengalahkan mantan tunggal putra nomor satu dunia itu lewat tiga gim 19-21, 24-22, 21-14 sekaligus membuat skor akhir kemenangan Indonesia atas India selaku juara bertahan makin telak dengan angka 4-1.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI |
Komentar