Akan tetapi, Apriyani/Fadia kalah tahan. Serangan mereka sulit untuk menembus pertahanan lawan yang berperingkat dua dunia.
Apriyani/Fadia tidak dapat keluar dari tekanan walau terus melawan. Mereka kalah dengan skor yang telak pada gim pertama dengan skor 6-21.
Pelatih ganda putri, Eng Hian, lantas meminta Apriyani/Fadia untuk tidak mengadu satu lawan satu dan mencoba untuk lebih banyak memberikan pengembalian setengah smes.
Gim kedua berlangsung dengan lebih seimbang. Apriyani/Fadia bahkan sempat memimpin walau selisih skornya tipis.
Momentum dipegang Apriyani/Rahayu hingga unggul 10-9. Akan tetapi, mereka tersusul hingga tertinggal 10-13. Keunggulan tiga poin pertama bagi lawan pada gim kedua.
Apriyani/Fadia masih melawan. Bola-bola mengambang di area depan dari mereka rupanya sulit untuk dikembalikan Baek/Lee. Pasangan Indonesia berbalik unggul 16-15.
Penempatan bola lebih mujarab daripada serangan bertenaga bagi Apriyani/Fadia karena ganda putri andalan Korea ini sulit untuk dimatikan dengan smes.
Tak hanya sekali Apriyani/Rahayu gagal mendapat poin karena diserang balik. Baek/Lee kembali memimpin pada 17-18 dan memperbesarnya di 17-19.
Kesalahan Fadia dalam netting memberi Baek/Lee match point di 18-20. Runner-up Kejuaraan Dunia 2023 ini harus gigit jari.
Semifinal: Indonesia 1-1 Korea Selatan
- WS1 : Gregoria Mariska Tunjung vs Sim Yu-jin 21-15, 21-13
- WD1 : Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Baek Ha-na/Lee So-hee 6-21, 18-21
- WS2 : Ester Nurumi Tri Wardoyo vs Kim Ga-ram
- WD2 : Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto vs Jeong Na-eun/Kong Hee-yong
- WS3 : Komang Ayu Cahya Dewi vs Kim Min-sun
*) pertandingan masih berlangsung
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |