Sempat luput mengamankan gim pembuka, Komang akhirnya mampu menutup laga dengan skor 14-21, 21-16, 21-19.
Pemain berusia 22 tahun tersebut mengakui bahwa memang dia sempat tertekan dan gugup sejak awal laga
"Saya sangat merasa di bawah tekanan sekali, karena dia juga lebih junior dari saya," ungkap Komang.
"Tetapi saya ingin menunjukkan (permainan maksimal) dan saya bangga bisa jadi bagian tim uber kami," jelasnya.
"Saya harus mempertahankan fokus untuk mencari solusi dalam permainan saya. Dan saya berusaha keras melakukannya," katanya soal keberhasilan menemukan celah Kim.
Pada gim ketiga, keunggulan Komang sebenarnya hampir saja raib saat poinnya dikejar dari 20-16 menjadi 20-19.
Untungnya, keberanian dan insiatif menyerang lebih dulu sukses ia jalankan. Satu smes lurus ke arah badan Kim membuat Komang mengunci kemenangan.
"(Di gim terakhir itu) Saya juga bertanya-tanya kenapa dia terus mendapat angka lagi dan lagi, dan itu sempat membuat nervous saya kembali muncul," kata Komang.
"Itu menyulitkan sekali. Tapi saya lega akhirnya saya bisa memenangkannya," tambah dia.
Berkat kemenangan Komang, Indonesia menuntaskan perjuangan di babak semifinal dengan kemenangan atas Korea Selatan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BWF TV, PBSI |
Komentar