Indonesia tidak dapat mengamankan poin dari dua partai pertama karena kekalahan Gregoria Mariska Tunjung dan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
Ester tentu sedih tidak bisa memperpanjang napas Indonesia, tetapi juara Indonesia Masters Super 100 itu menemukan hal lain untuk disyukuri.
"Tadi walaupun belum berhasil, saya merasa permainan saya sudah cukup baik," kata Ester dikutip BolaSport.com dari pers rilis PBSI.
"He Bing Jiao juga lawan yang tidak mudah, dia sangat berpengalaman."
"Dari kemarin sudah diskusi dengan pelatih tentang bagaimana cara bermain melawannya dan tadi Puji Tuhan bisa menerapkan hasil dari diskusi itu," jelasnya.
Selain karena mampu mengeluarkan performa maksimalnya, Ester juga memetik pelajaran mahal dari pengalamannya mengantarkan skuad Merah Putih sampai final.
Adik dari Chico Aura Dwi Wardoyo itu juga belajar bahwa menguasai pertandingan saja tidak cukup untuk bisa memenangkan pertandingan.
Kemenangan Ester sebenarnya sudah di depan mata ketika unggul 13-11 pada gim penentuan. Namun, rentetan kesalahan sendiri menjadi batu sandungan baginya.
"Tim tertinggal 0-2 dan saya sempat merasa tegang saat masuk lapangan. Tapi berbarengan dengan tegang, saya merasa excited ingin membuktikan kalau kami masih bisa."
"Saya belajar banyak di turnamen ini. Bagaimana mengatasi situasi di poin-poin kritis, cara bermain dan mental saya juga harus ditingkatkan," kata dia mengevaluasi diri.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar