Skema kekalahan mereka juga selalu mirip, unggul-unggul-tertikung-kalah. Selalu seperti itu. Dan hal ini pun sangat disadari Fajar/Rian sendiri.
"Beberapa kali kami melawan Liang/Wang, sering kali, terutama di tiga pertemuan terakhir, kami selalu sudah unggul tetapi kurang bisa memaksimalkan dan memanfaatkan keunggulan," ucap Rian usai laga, dikutip BolaSport.com dari Antara.
Beberapa kali Rian sering mengalami servis eror, yang mana hal ini telah menjadi kelemahannya sejak lama.
Pada laga melawan Liang/Wang hari ini pun, Rian sudah terlihat mencari cara untuk mengatasi servisnya yang sering menyangkut di net dengan cara flick serve.
Sayangnya, flick serve Rian kurang optimal. Kalau tidak dismes balik lawan, arahnya sudah mudah ditebak lawan.
"Mereka lebih cerdik untuk mendapatkan poin-poin itu," kata Rian.
"Di saat unggul, mereka terus menekan dan mengontrol permainan," tandasnya.
Fajar tidak memungkiri bahwa Liang/Wang jauh lebih berani dalam menyerang, terutama di poin krusial.
Dia secara khusus juga memuji kecerdikan Wang Chang yang sukses jadi playmaker di laga hari ini.
"Dari segi lawan, ketika mereka memimpin itu sedikit menambah kepercayaan diri mereka, serangannya lebih pas. Mereka luar biasa," ungkap Fajar.
"Defensnya bagus, servis dan penerimaan servisnya lebih berani, lebih banyak menyerang dan unggul di bola-bola depan."
"Selain itu, Wang Chang bisa mengubah ritme permainan di poin kritis. Dia kadang bisa bermain cepat dan pelan, jadi lawan kurang bisa antisipasi," pungkas Fajar.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar