"Pasangan China bermain sangat cepat, kami tidak bisa mengimbangi drive-drive mereka padahal sudah coba mengadu," kata Bagas menjelaskan.
"Banyak mengangkat bola pun bukan pilihan yang tepat," tuturnya menambahkan.
Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan oleh Muhammad Shohibul Fikri yang sulit sekali untuk keluar dari tekanan.
"Semua tim dan kami juga sudah berusaha menyusul ketertinggalan hanya memang belum bisa keluar dari tekanan," kata Fikri.
Pertama kali berlaga di final Thomas Cup tentunya akan menghadirkan pengalaman dan pembelajaran tersendiri bagi Fikri.
"Ini menjadi pelajaran berharga dan pengalaman karena kami baru pertama kali turun di final Piala Thomas," ujar Fikri menjelaskan.
"Beban pasti ada tapi kami harus mengatasi hal itu."
"Tadi juga kami coba serileks mungkin saat masuk lapangan, main saja seperti biasa. Menampilkan yang terbaik."
"Tetapi lawan juga turun dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang tinggi," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar