BOLASPORT.COM - Tunggal putra China, Shi Yu Qi, ternyata sempat merendah sesaat sebelum final Thomas Cup 2024 karena kurang yakin jika bertemu tunggal putra Indonesia.
Sebelum menggila dan memetik kemenangan telak atas Anthony Sinisuka Ginting pada final yang mempertemukan China vs Indonesia pada Minggu (5/5/2024) lalu, Shi Yu Qi sempat tidak percaya diri.
Pemain ranking dua dunia itu sempat merasa harus waspada dengan para tunggal putra Indonesia, karena rekor pertemuannya sedang kurang bagus.
Walau dikenal sebagai musuh tersusah Ginting, Shi Yu Qi belakangan menelan kekalahan dari pemain asal Cimahi itu.
Pun demikian dengan Jonatan, Shi Yu Qi malah lebih memiliki rekor head-to-head yang ketat.
Karena belum tahu siapa yang akan jadi lawannya di partai pertama, Shi pun sempat mengutarakan kecemasannya kepada media China sebelum laga final.
Semua itu tidak lepas dari track record pelapisnya yang juga agak buruk setiap bertemu Ginting atau Jonatan.
Li Shi Feng dan Lu Gang Zu, sama-sama sering dikalahkan dua jagoan Merah Putih itu.
"Kemampuan saya tidak cukup untuk itu (sebagai tunggal terbaik China)," kata Shi Yu Qi merendah, dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.
"Tak satu pun dari kami bertiga yang punya keunggulan melawan tunggal putra Indonesia," tandasnya.
Namun kekhawatiran Shi nyatanya bisa hilang setelah dia bermain all out di laga puncak saat berhadapan dengan Ginting.
Di saat yang bersamaan, Ginting bermain underperform dan banyak melakukan kesalahan.
Dalam kesempatan lain setelah final, Shi pun sebenarnya sempat heran dan bingung dengan apa yang terjadi pada Ginting, karena dia bisa sempat unggul 14-1 dan menang dengan skor akhir 21-17, 21-6.
"Mungkin dia terlalu banyak membuat kesalahan sendiri. Entah apa yang terjadi di gim kedua dengan Ginting. Tapi yang terpenting saya menang," kata Shi saat itu.
Ditanya soal kemungkinan tren apiknya sepanjang Thomas Cup 2024 bisa terus berlanjut hingga Olimpiade Paris 2024, Shi masih tetap membumi.
"Sangat sulit bagi para atlet untuk mempertahankan kondisinya. Setiap pemain bisa mengalami pasang surut setiap saat dan sekarang pun saya masih seperti menahan napas (belum rileks) sampai Olimpiade," jelasnya.
Baca Juga: Catatan Ricky Soebagdja untuk Tim Thomas dan Uber Indonesia Menuju Target Besar Olimpiade Paris 2024
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Aiyuke |
Komentar