BOLASPORT.COM - Pelatih PSG, Luis Enrique, mengeluhkan kegagalan Kylian Mbappe cs mencetak gol di semifinal Liga Champions ke gawang Borussia Dortmund walau melepaskan banyak tembakan.
Paris Saint-Germain harus kembali mengubur asa juara Liga Champions.
Kylian Mbappe cs disingkirkan Borussia Dortmund di semifinal.
Paris takluk dalam dua pertemuan melawan wakil Jerman dengan skor identik.
Setelah menyerah 0-1 di Signal Iduna Park, misi comeback PSG buyar dengan hasil yang sama di Parc des Princes, Selasa (7/5/2024).
Jika pada leg pertama Paris dihukum gol tunggal bomber Niclas Fuellkrug, kali ini bek veteran Mats Hummels menjadi sosok penentu kemenangan Dortmund.
Benang merah lain yang muncul ialah PSG masih juga dihantui kesialan.
Anak-anak asuh Luis Enrique tetap gagal menjebol gawang walau melepaskan total 45 tembakan dalam dua partai versus Dortmund!
Khusus di Paris, Hummels dkk berhasil sintas meski dihujani 31 percobaan dari kubu tuan rumah.
Lebih miris lagi, dalam sepasang duel tersebut PSG mendapati 6 tembakan mereka digagalkan mistar/tiang gawang.
Baca Juga: Hasil Liga Champions - Borussia Dortmund Lolos ke Final, PSG Menangis di Rumah Sendiri
Pada leg pertama, tembakan beruntun Mbappe dan Achraf Hakimi gagal menghasilkan gol akibat membentur tiang.
Mereka semakin apes di partai kedua karena situasinya lebih mirip crossbar challenge atau lebih tepatnya woodwork challenge (permainan membidik mistar/tiang gawang).
Ada empat percobaan awak Paris yang mentah karena mencium mistar/tiang Dortmund.
Upaya gagal pertama dilakoni remaja ajaib Warren Zaire-Emery ketika tembakan jarak dekatnya dipantulkan tiang sebelah kiri kiper Gregor Kobel.
Berikutnya peluang Nuno Mendes melalui tendangan jarak jauh buyar akibat membentur tiang.
Mendekati akhir laga, fan Paris dibuat geleng-geleng kepala menyaksikan dua peluang emas tambahan mengenai mistar.
Mbappe nyaris membawa PSG menyamakan skor saat tembakan volinya ditepis Kobel secara brilian sebelum memantul halus kena mistar.
Terakhir adalah percobaan Vitinha dari luar kotak penalti yang menggetarkan mistar gawang secara keras, tapi lagi-lagi nihil hasilnya.
Boleh saja kesialan menjadi tema ketersingkiran Paris Saint-Germain dari semifinal Liga Champions.
Namun, Enrique juga mengeluhkan soal kebiasaan pemain menyia-nyiakan peluang.
Terlepas dari upaya yang dimentahkan tiang/mistar dan penampilan luar biasa kiper Dortmund, Mbappe dkk sangat payah dalam memanfaatkan kesempatan.
Angka 16 kali tembakan meleset dari sasaran menjadi bukti rendahnya tingkat akurasi maupun konversi peluang mereka sebagai faktor penting penyebab kekalahan.
Fakta bahwa PSG mencatat penguasaan bola sampai 70 persen juga menunjukkan dominasi yang mereka tunjukkan hanya berujung mubazir.
Baca Juga: Apes Banget, PSG Gagal Lolos Final Liga Champions Gara-gara Tiang Gawang
"Pertama-tama, perasaan utama adalah kesedihan. Kami tak bisa mengatakannya dengan cara lain," kata Enrique setelah klubnya gugur.
"Kami tidak inferior dalam dua pertemuan."
"Sepak bola adalah permainan yang bisa membuat penasaran, terkadang tidak adil."
"Kami tak bisa mencetak gol walau punya 31 tembakan."
"Tapi Anda memenangkan pertandingan dengan mencetak gol, bukan menembak tiang/mistar gawang," ujarnya dikutip dari laman UEFA.
Statistik tidak mengenakkan ikut menyertai gugurnya Paris Saint-Germain.
PSG tercatat sudah 14 kali membidik mistar/tiang gawang sepanjang pergelaran Liga Champions musim ini.
Jumlah tersebut merupakan rekor terbanyak di pentas ini dalam 20 tahun terakhir!
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | UEFA.com |
Komentar