Armada milik Carlo Ancelotti berhak lolos ke final lantaran menang agregat 4-3 atas Muenchen.
Sejatinya ada peluang bagi Muenchen untuk menyamakan skor di menit-menit akhir paruh kedua.
Momen itu datang dari Matthijs de Ligt yang mendapatkan operan terobosan.
Hanya saja gol dari De Ligt dinilai offside oleh hakim garis yang sudah mengibarkan benderanya tanpa dilibatkannya VAR.
Dalam tayangan ulang, keputusan hakim garis tersebut dinilai blunder sehingga para pemain Muenchen melancarkan protes keras.
Baca Juga: Erik ten Hag Makin Kehilangan Pengaruh di Ruang Ganti, Sudah Saatnya Man United Cari Pelatih Baru
De Ligt, yang menjadi korban, langsung melancarkan serangan verbal terkait hal itu.
Bek asal Belanda tersebut menyindir peran wasit dalam kesuksesan Real Madrid selama ini.
???? Matthijs de Ligt: “I don't want to say that Real Madrid always has the referees with them but that made the difference today”.
“Real, when you think they are dead, have a last breath… that is why they have 14 Champions Leagues”, told Movistar. pic.twitter.com/D8DtphbJCo
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) May 8, 2024
"Saya tidak ingin mengatakan bahwa Real Madrid selalu didampingi oleh wasit, tetapi hal itu membuat perbedaan pada laga ini," ucap De Ligt seperti dikutip BolaSport.com dari Movistar+.
"Real, ketika Anda mengira mereka sudah mati, hembuskan napas terakhir… itulah mengapa mereka memiliki 14 trofi Liga Champions," imbuhnya.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Sportbible.com, Movistar+, beIN SPORTS |
Komentar