"Saya terjatuh di tengah tikungan lambat, tanpa gas, rem atau apa pun, saya mengendarai sepeda dua detik lebih lambat dari kecepatan saya," imbuhnya.
Pembalap berusia 26 tahun tersebut juga kecewa dengan sikap Honda yang lamban dalam menanggulangi kelemahan motor mereka.
Progres yang dia harapkan dari pekan balapan satu ke pekan balapan lainnya belum terjadi di mana hasil minor masih terus membayangi.
"Itu adalah sesuatu yang sangat berat, itu membuat saya marah, karena tak bergantung pada Anda," kata Mir.
"Sebelum menuding apa pun, Anda harus mencermati data tentang bagaimana hal itu memanas dan melihat apa yang sebenarnya terjadi."
"Tapi sialnya, hal-hal ini selalu membuat Anda marah," imbuhnya, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
Secara garis besar, Mir merasa Repsol Honda tampil memalukan sebagai sebuah tim pabrikan dengan torehan banyak gelar juara.
Rasa marahnya semakin terlihat ketika dia tidak mampu mengejar Johann Zarco yang mengaspal untuk tim satelit Honda, LCR Honda.
"Kami harus memahami apa yang terjadi pada ban ini, tentu saja melihat bagaimana ini dipasang," kata Mir.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar