"Tetapi, ketika Anda naik motor, Anda harus menjadi seorang seniman dan tidak berpikir, itulah yang terjadi. Yang paling bisa Anda lakukan adalah berpikir."
"Ketika Anda melewati garis finis dan Anda diinfokan melalui papan berapa jarak yang Anda tempuh dan berpikir di sana, saya harus berusaha lebih keras lagi."
"Selebihnya, menjadi seorang seniman adalah naluri total karena semakin lambat Anda berpikir, semakin jauh Anda melangkah."
Menurut Lorenzo, hal yang harus dimiliki seorang juara dunia MotoGP adalah kekuatan pikiran.
"Saya sangat percaya pada filosofi Jepang, pada "Kaizen" karena jika Anda berpikir bahwa Anda tidak akan pernah menjadi Juara Dunia atau tidak sebagai tujuan, kamu tidak akan pernah mencapainya," ucap pemegang tiga gelar juara dunia MotoGP itu.
"Langkah pertama adalah ingin menjadi Juara Dunia karena ada orang yang tidak dilahirkan untuk itu dan membenci kompetisi, mereka membencinya, mereka tidak mencarinya dan tidak melakukannya," tutur Lorenzo.
"Mereka tidak ingin bersaing dan mereka tidak ambisius. Jangan ada yang memberi tahu mereka bahwa mereka harus meningkatkan diri, mereka melakukan yang minimum dan dalam jangka waktu tertentu."
"Namun Juara yang hebat itu ambisius, sangat kompetitif, memiliki kapasitas untuk berkorban, kekerasan terhadap rasa sakit, rasa ingin tahu, perfeksionisme, dan kecerdasan."
"Jika Anda menggabungkan usaha dan bakat/disiplin, itulah masalahnya. Jika saya harus memilih, saya akan tetap disiplin."
Baca Juga: Siapa Takut Disaingi Marc Marquez, Jorge Martin Yakin Ducati Sudah Buat Keputusan
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar