Banyak poin yang dia raih berasal dari netting dia yang sangat tipis dan sulit dikembalikan Wang.
Berkali-kali Wang dibuat kesulitan dengan netting silang atau tipisnya.
Seentara itu punch dari Supanida juga sukses sering mengecoh Wang yang sudah kepalang maju ke area depan.
Sempat dikejar dan dipepet sampai 11-10, Supanida mempercepat tempo. Tidak mau terlalu meladeni reli Wang hingga unggul 16-13.
Gugup sempat terlihat di wajah Supanida saat dia memegang game point 20-15 lalu hampir terkejr 20-17. Tapi berkat punch dia ke arah baseline, Wang kembali terkecoh dan gim pertama pun jadi milik wakil tuan rumah dengan skor 21-17.
Memasuki gim kedua, Supanida sempat ketinggalan 2-4 gara-gara kesalahan dia sendiri. Namun netting tipis kembali jadi andalan dan sukses menyelamatkan gap poin agar tetap dekat.
Gameplay pemain kidal itu benar-benar tertata rapi dan sukses dilancarkan ke arah Wang hingga kedudukan imbang 4-4.
Sejak itu permainan terus menerus berlangsung sengit untuk kedua pemain sampai 8-8. Tempo berjalan lebih lambat dan banyak reli.
Supanida melakukan banyak eror yang merugikan diri sendiri hingga tertinggal di interval 8-11. Kecerobohannya membuat dia semakin banyak melakukan kesalahan dan tertinggal jauh 10-17 sampai dipaksa rubber game.
Pada gim ketiga, Supanida bangkit kembali. Memanfaatkan kelelahan Wang yang mulai terlihat setelah duel-duel reli mereka hingga unggul 10-6.
Placing dan dropshot andalan depan net dari Supanida kembali berhasil diterapkan, dia unggul sampai 13-7. Sementara Wang Zhi Yi semakin terlihat habis bensin dan mulai banyak melakukan kesalahan sendiri.
Sempat terkejar dan dipaksa 20-20, Supanida akhirnya mampu memetik kemenangan dramatis 22-20 dan memastikan tiket final dalam genggaman.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar