Bahkan tak cuma di tunggal putra, tunggal putri pun memiliki catatan lebih miris karena sampai saat ini belum ada satupun yang menjanjikan.
"Kami tidak bisa hidup dalam penyangkalan bahwa pemain tunggal putra dan putri kami tidak mencapai apa yang kami inginkan," tutur Norza Zakaria dikutip BolaSport.com dari Harian Metro.
"Karena itu, Malaysia dipandang terlalu bergantung kepada Lee Zii Jia. Sebab mungkin ya karena kegagalan kami di tunggal putra ini," tandasnya.
"Saya berharap adanya proses perubahan yang segera terjadi," tambah Norza.
BAM mengambil semua opsi yang mungkin dilakukan. Selain berupaya menjaring pemain, mereka juga sudah bersiap untuk membawa perubahan baru dari segi kepelatihan.
Baru-baru ini, asosiasi itu terlihat mengiklankan lowongan pelatih di tunggal putra.
Bukan di sektor junior, tetapi di sektor senior alias tunggal putra utama Malaysia.
Sebab itulah, nasib para pelatih di sektor senior ini jadi bahan perbincangan termasuk tentang bagaimana nasib pelatih asal Indonesia yang telah lama mengabdi di sana, Hendrawan.
Selain Hendrawan, nasib Tey Seu Bock dan James Chua juga dipertanyakan.
Ketiga pelatih itu masa kontraknya akan habis pada Desember tahun ini.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Harian Metro Malaysia |
Komentar