Sheikh Mansour sendiri mengakuisisi kepemilikan klub dari keluarga Thaksin Sinawatra pada 2008-2009.
Sejak saat itu Man City mulai bertransformasi menjadi klub yang disegani berkat pasokan uang dari Sheikh Mansour.
Baca Juga: Alasan Cristiano Ronaldo yang Sudah Uzur Masih Dibawa Timnas Portugal ke EURO 2024
Sementara itu, Inggris dan UEA sendiri memiliki hubungan bilateral yang terbilang khusus.
Kedutaan besar UEA di Inggris sendiri terletak di London.
???? The UK government has admitted that its embassy in Abu Dhabi have discussed the 115 charges levelled at Man City by the Premier League, but are refusing to disclose the correspondence because it could risk the UK's relationship with UAE.
(Source: @PJBuckingham) pic.twitter.com/9B9AYVp9nL
— Transfer News Live (@DeadlineDayLive) May 21, 2024
Permasalahan pelanggaran FFP menjalar ke masalah politik mengingat Inggris turut memainkan peran penting dalam pembentukan negara UEA.
Di samping itu, Inggris maupun UEA juga menjalin kemitraan yang menguntungkan dan bersejarah di bidang penegakan hukum, pertahanan, pelatihan, dan teknologi militer.
Hal ini tercermin baru-baru ini dalam penandatanganan perjanjian untuk bekerja sama dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir milik Emirates di masa depan.
Selain itu Inggris dan UEA telah membuka kerja sama dalam Perjanjian Perdangan Bebas Dewan Kerja Sama Teluk.
Terkait dengan nasib Man City sendiri, Premier League sudah menyiapkan hukuman berat.
Mereka bersiap untuk memberikan pengurangan poin hingga 30 angka di awal musim dan pengeluaran keanggotaan dengan memaksanya terdegradasi ke Divisi Championship.
Sementara itu jika tudingan terhadap Sheikh Mansour terbukti benar akan adanya pelanggaran pembukuan keuangan, ada peluang dirinya dicopot jabatannya dari pemilik Man City.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | The Athletic |
Komentar