Tentunya, masih menurut Loudry, PBVSI tidak menuntut hasil tinggi sebagaimana target awal yaitu final, menyamai pencapaian tahun lalu.
AVC Challenge Cup tahun ini pun akan dijadikan pijakan untuk membentuk timnas putri yang lebih kuat pada Challenge Cup dan SEA Games pada tahun depan.
"Target menambah jam terbang, target kita AVC Challenge 2025 mendatang. Kita juga menargetkan medali perak pada SEA Games 2025 mendatang."
"Saat ini, dari 11 pemain yang dikirim, rata-rata berumur 18 tahun. Paling tua berumur kelahiran 2001 dan paling muda 2008,” katanya.
Loudry berharap timnas putri, yang mendapat dukungan dari Bank Mandiri, setidaknya tidak kalah dari tim-tim yang peringkatnya lebih rendah agar tidak turun peringkat.
Saat ini Indonesia menempati peringkat 55 dalam ranking dunia FIVB.
Melihat lawan-lawan di Pul B, Indonesia lebih tinggi dari Hong Kong (rank 68) dan Singapura (tidak ada rank) dan di bawah Kazakhstan (31) serta Vietnam (40).
Alasan menjaga peringkat ini pula yang menyebabkan Indonesia mengirim tim di AVC Challenge Cup 2024 agar tidak kehilangan poin.
"Jika tidak ikut, akan langsung kehilangan 50 poin, sedangkan untuk mencapai 50 poin itu harus tampil beberapa turnamen."
"Tahun lalu peringkat kita melonjak, karena mengalahkan Kazahkstan, Taiwan, dan Australia di AVC Challenge di Gresik."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBVSI |
Komentar