BOLASPORT.COM - Tim nasional bola voli putri Indonesia tampil dengan skuad minimalis di AVC Challenge Cup 2024. PBVSI pun tidak menuntut hasil tinggi.
Timnas putri Indonesia menjadi satu-satunya di antara 10 kontestan yang tidak memaksimalkan slot 14 pemain dalam AVC Challenge Cup 2024.
Indonesia bermaterikan 11 pemain yang seluruhnya merupakan pemain muda dengan rata-rata usia 19 tahun.
Bela Sabrina Agustina, opposite Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, menjadi pemain tertua di usia 22 tahun meski baru kali ini tampil memperkuat Merah Putih.
Adapun pemain termuda ialah Junaida Santi, juga opposite, dari tim Jakarta Pertamina Enduro dengan usia masih belum genap 17 tahun.
PBVSI harus mengubah strategi dalam pengiriman pemain.
Tadinya memanggil para pemain senior, jadwal AVC Challenge Cup tahun ini yang bentrok dengan Proliga membuat mereka harus mengambil keputusan darurat.
Meski dengan kondisi seadanya, Wakil Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PBVSI, Loudry Maspaitella, menegaskan bahwa mereka siap.
"Meski mengandalkan para pemain muda, kita siap menghadapi tim mana pun. Apa pun hasilnya, kita siap berlaga. Kita keluarkan performa terbaik," kata Loudry dalam keterangan resmi.
Tentunya, masih menurut Loudry, PBVSI tidak menuntut hasil tinggi sebagaimana target awal yaitu final, menyamai pencapaian tahun lalu.
AVC Challenge Cup tahun ini pun akan dijadikan pijakan untuk membentuk timnas putri yang lebih kuat pada Challenge Cup dan SEA Games pada tahun depan.
"Target menambah jam terbang, target kita AVC Challenge 2025 mendatang. Kita juga menargetkan medali perak pada SEA Games 2025 mendatang."
"Saat ini, dari 11 pemain yang dikirim, rata-rata berumur 18 tahun. Paling tua berumur kelahiran 2001 dan paling muda 2008,” katanya.
Loudry berharap timnas putri, yang mendapat dukungan dari Bank Mandiri, setidaknya tidak kalah dari tim-tim yang peringkatnya lebih rendah agar tidak turun peringkat.
Saat ini Indonesia menempati peringkat 55 dalam ranking dunia FIVB.
Melihat lawan-lawan di Pul B, Indonesia lebih tinggi dari Hong Kong (rank 68) dan Singapura (tidak ada rank) dan di bawah Kazakhstan (31) serta Vietnam (40).
Alasan menjaga peringkat ini pula yang menyebabkan Indonesia mengirim tim di AVC Challenge Cup 2024 agar tidak kehilangan poin.
"Jika tidak ikut, akan langsung kehilangan 50 poin, sedangkan untuk mencapai 50 poin itu harus tampil beberapa turnamen."
"Tahun lalu peringkat kita melonjak, karena mengalahkan Kazahkstan, Taiwan, dan Australia di AVC Challenge di Gresik."
"Pada saat itu, peringkat kita di luar 90 besar, sedangkan sekarang 55 dunia," kata Loudry memaparkan.
Selain itu, Indonesia juga tampil demi menghormati negara pengundang, Filipina dan juga AVC. Dengan ikut berpartisipasi, maka akan ada penambahan poin.
"Kita hargai dan hormati Filipina. Jika tidak hadir, akan banyak dampak ke kita. Reputasi kita dipertanyakan."
"Kalau kita nanti mengajukan tuan rumah, tentu akan berpengaruh. Bisa jadi negara lain tidak hadir juga," ujar mantan toser timnas Indonesia ini.
Sementara itu, manajer timnas Indonesia Luciana Taroreh mengatakan, para pemain dalam kondisi baik dan siap bertarung.
"Walau mereka baru tiba tadi pagi, tadi sore pukul 16.00 sudah mulai latihan dan mencoba lapangan pertandingan,” kata Luci.
AVC Challenge Cup 2024 akan berlangsung pada 22-29 Mei 2024 di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina.
Timnas voli putri Indonesia akan memulai perjuangannya di AVC Challenge 2024 dengan menghadapi Hong Kong pada Kamis (23/5/2024).
SUSUNAN TIM INDONESIA PADA AVC CHALLENGE CUP 2024
1. Maradanti Namira Tegariana (Middle blocker/Jakarta Pertamina Enduro)
2. Bela Sabriana (Opposite/Gresik Petrokimia)
3. Chelsa Berliana (Middle blocker/Jakarta Pertamina Enduro)
4. Geofanny Eka Cahyaningtyas (Middle blocker/Gresik Petrokimia)
5. Azzahra Dwi Febyane - Gendis (Outside hitter/Jakarta Pertamina Enduro)
6. Latifa Nissa Az-Zahra (Setter/Jakarta Pertamina Enduro)
7. Nita Sesanti (Opposite/Jakarta Livin Mandiri)
8. Putri Nur Hidayanti Agustin (Outside hitter/Gresik Petrokimia)
9. Junaida Santi (Opposite/Jakarta Pertamina Enduro)
10. Alridania Riaqamara (Setter/Gresik Petrokimia)
11. Dya Hawa Nur Fitria (Libero/Bandung BJB Tandamata)
Ofisial
- Luciana Yvette Taroreh: manajer
- Pedro Lilipaly: pelatih kepala
- Rastoni: asisten pelatih
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBVSI |
Komentar