"Di gim kedua saya banyak mengikuti pola main lawan. Kami malah banyak mati-mati sendiri. Permainannya malah terburu-buru."
"Untung di gim ketiga kami bisa kembali bermain dengan pola kami sendiri," kata Rehan.
Sementara itu, Lisa menyayangkan kekalahan di gim kedua yang harusnya bisa diselesaikan lebih cepat.
"Ini kemenangan ketiga kami atas Adnan/Nita. Kali ini kami menang rubber game. Sebelumnya selalu menang dua gim langsung," kata Lisa.
"Cuma disayangkan di gim kedua kami mengikuti pola permainan mereka yang membuat pola permainan kami jadi lambat," tukas dia.
Kebalikannya, Adnan/Nita menyesali kegagalan mereka untuk menjaga konsistensi di situasi kritis pada gim ketiga.
Telat panas menyebabkan mereka kesulitan untuk mengejar ketertinggalan. Tekanan yang berlipat ini juga merusak pola permainan mereka.
"Seharusnya kesalahan-kesalahan yang terjadi di poin-poin kritis itu tidak boleh dilakukan. Ini adalah pelajaran penting buat kami," sesal Nita.
"Dengan kekalahan ini, kami belum bisa pecah telur. Termasuk dengan kekalahan yang terakhir ini, kami kalah tiga kali dari Rehan/Lisa," ucap Adnan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar