BOLASPORT.COM - Thiago Motta segera meresmikan kepindahannya ke Juventus dengan peningkatan gaji signifikan, lebih dari 300 persen, dibandingkan saat di Bologna.
Dikutip BolaSport.com dari cuitan pakar transfer Fabrizio Romano, Thiago Motta sebentar lagi mengesahkan proposal lamaran dari Juventus.
I Bianconeri mengajukan kontrak kerja dua tahun plus opsi penambahan untuk tahun ketiga.
Artinya pria Italia kelahiran Brasil itu bisa terikat maksimal sampai 2027 di Allianz Stadium.
Posisi Bologna selaku klub Motta sudah tidak berdaya.
Kendati sekuat tenaga mempertahankannya, mereka tak bisa apa-apa jika pelatih berusia 41 tahun menolak meneken kontrak baru di sana.
Ikatan kerja eks gelandang timnas Italia akan kedaluwarsa di Renato Dall'Ara musim panas ini.
Akibatnya, Juventus tak punya kewajiban lagi membahas situasi kontraknya dengan Bologna.
Semua tinggal tergantung kehendak sang pelatih muda.
Baca Juga: Hattrick Ademola Lookman Bawa Atalanta Juara Liga Europa, Ronaldo dan Messi Saja Lewat
"Saya ingin mengikatnya di kursi, tapi itu tidak mudah," ujar CEO Bologna, Claudio Fenucci, menggambarkan susahnya meyakinkan Motta buat memperbarui ikatan kerja.
Selepas berhasil membawa I Rossoblu lolos ke Liga Champions musim depan, Motta bakal mendapatkan penyesuaian gaji.
Dikutip BolaSport.com dari Sky Italia, Juventus menyiapkan proposal kontrak dengan upah sekitar 5 juta euro per musim.
Angka setara 86,7 miliar rupiah itu berarti peningkatan signifikan dari pendapatan Motta di Bologna.
Sky menyebut gaji personel Inter Milan ketika meraih treble winners 2010 itu hanya 1,2 juta euro per musim saat ini.
Nilai tersebut bisa dikategorikan golongan 'UMR' atau angka minimal bagi kaliber pelatih klub Liga Italia Serie A.
Sebelum direkrut Bologna, pendapatannya di Spezia (2021-2022) malah lebih rendah.
Dia hanya mengantongi 700 ribu euro per musim.
Dengan begitu, kepindahan dari Bologna ke Juve meroketkan gaji Motta hingga lebih dari 300 persen!
Dalam waktu 24 atau 48 jam ke depan, ia dikabarkan akan menginformasikan secara resmi statusnya sebagai penerus Massimiliano Allegri.
Kehilangan peracik taktik revolusioner seperti Motta adalah kerugian tapi sekaligus keniscayaan untuk I Rossoblu.
Dia meninggalkan warisan tiket pertama bagi Bologna sejak format Liga Champions diperkenalkan pada 1992.
Baca Juga: Inter Milan Resmi Disita Oaktree, Nyaris Separuh Liga Italia Dikuasai Investor Amerika
"Sejujurnya, saya masih belum bisa membayangkan kami berada di Liga Champions," kata presiden klub, Joey Saputo.
"Kami telah bekerja sangat keras, tapi untuk sampai di sini adalah bagian yang mudah, bertahan di sini akan lebih sulit."
"Kami mempunyai semua yang diperlukan untuk melanjutkan perjalanan ini bersama-sama."
"Sangat penting untuk membawa Bologna kembali ke papan atas."
"Namun, saya tahu hal itu akan membutuhkan waktu dan para penggemar selalu memberikan dukungan yang luar biasa."
"Kami akan bertemu dengan Motta pekan ini dan melakukan segalanya untuk melanjutkan perjalanan ini," tegasnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Calcioefinanza.it, Sport.sky.it |
Komentar