Jalan terjal harus ditempuh terutama Marini yang musim sebelumnya tampil kompetitif bersama tim milik kakaknya Valentino Rossi, VR46 Racing Team.
Jangankan podium, pembalap berusia 26 tahun tersebut bahkan kesulitan untuk sekadar meraih satu poin dari balapan utama dengan finis di posisi 15.
Hasil terbaik yang didapatkan Marini bersama Repsol Honda sejauh ini adalah posisi ke-16 di GP Americas dan GP Prancis.
Tak ayal, spekulasi dan rumor pun mulai menggema di paddock bahwa Marini tidak akan lama membela Repsol Honda karena membawa dampak untuk kariernya.
Marini sendiri menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak menyesali keputusannya untuk bergabung dan menandatangani kontrak bersama Honda.
Baginya, Honda merupakan tim impiannya sejak kecil, di mana ini merupakan momentum yang pas untuk bergabung alih-alih menolak karena performa motor.
Tak ingin putus harapan, Marini ingin mengembangkan RC213V menjadi lebih baik lagi untuk bisa bersaing dalam perebutan gelar juara dunia.
"Ini adalah sesuatu yang selalu menjadi impian saya sejak kecil," kata Luca Marini, dilansir BolaSport.com dari Motosan.
"Bergabung dengan tim pabrikan dan mengembangkan motor yang sempurna untuk memenangkan gelar juara dunia."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar