BOLASPORT.COM - Derajat Piala AFF yang kini bernama ASEAN Cup makin tergerus, karena Timnas Malaysia pun diminta meniru Indonesia agar tak ngotot juara.
Turnamen kelas Asia Tenggara itu baru saja menggelar drawing atau undian grup di Hanoi, Vietnam.
Grup A diisi juara bertahan Thailand, kemudian Malaysia, Singapura, Kamboja, dan pemenang play-off Timor Leste atau Brunei.
Sedangkan Grup B diisi Vietnam, Indonesia, Filipina, Myanmar, dan Laos.
Turnamen tersebut akan dilaksanakan pada 23 November hingga 31 Desember 2024.
Digelar dengan format round-robin, setiap tim memiliki kesempatan bermain kandang dan tandang masing-masing dua kali.
Semifinal dan final digelar dengan format dua leg kandang dan tandang.
Timnas Indonesia sudah tidak lagi menjadikan turnamen itu sebagai tujuan utama meraih prestasi, meski memang belum pernah juara.
Sejak berpartisipasi pertama kali tahun 1996 hingga 14 edisi, Indonesia hanya berhasil finis sebagai runner-up sebanyak enam kali.
Sebagaimana dilontarkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir awal Mei ini, yang menjadi prioritas adalah menaikkan ranking FIFA Indonesia.
Piala AFF atau ASEAN Cup cukup sebagai ajang uji coba atau trial saja.
Peringkat FIFA Indonesia saat ini adalah 134, meroket 21 tingkat dari tahun lalu.
Erick menargetkan Indonesia masuk 100 besar ranking FIFA.
"Hari ini (kita prioritas) peringkat dulu ya. Saya sudah pernah mengatakan, SEA Games kita fokus, Asian Games kita kirim tim muda, di AFC senior dan U-23 kita harus serius, di AFF sebagai trial saja," ucap Erick.
Pandangan agar Piala AFF tak dijadikan fokus utama kini juga mencuat di Malaysia.
Pelatih Timnas Malaysia Kim Pan-gon diminta menjadikan ajang itu sebagai tempat pembinaan terbaik untuk memperluas jumlah pemainnya menjelang kompetisi besar tahun depan.
Baca Juga: Malaysia Tak Gentar Bertemu Juara Bertahan Thailand di ASEAN Cup 2024, Kim Pan-gon: Sangat Menarik
Media Malaysia melaporkan bahwa Kim akan memanggil pemain pinggiran dan pendatang baru untuk ASEAN Cup 2024.
Pasalnya, para pemain dari Johor Darul Ta'zim (JDT) dan Selangor kemungkinan besar tak bisa bergabung karena mereka masing-masing harus tampil di Liga Champions Asia (Asian Champions League/ACL) Elite dan ACL 2 pada waktu yang sama dengan jadwal turnamen itu.
Apalagi ASEAN Cup bukan merupakan kalender FIFA, jadi klub berhak tak melepas pemainnya.
Pada Piala AFF 2022, Harimau Malaya tampil tanpa delapan pemain kuncinya.
Meski demikian, tim itu mencapai semifinal sebelum kalah agregat 1-3 dari Thailand.
Kritikus sepak bola Malaysia Richard Scully mengatakan, Kim Pan-gon harus menjadikan Piala AFF sebagai tantangan untuk mengembangkan tim nasional.
"Ini berkah tersembunyi bagi timnas. Ini kesempatan Kim Pan-gon mencari pemain baru untuk Piala AFF," tegas Richard.
Menurutnya, Timnas Malaysia tidak bisa selalu bergantung pada pemain inti yang sama karena masalah performa dan usia mereka.
Harimau Malaya, imbuhnya, harus memiliki sejumlah besar pemain untuk stok tim nasional.
"Piala AFF adalah peluang bagus untuk memperluas jumlah pemain, namun pada saat yang sama, kita tidak bisa membandingkan apel dengan jeruk dalam hal kualitas pemain."
"Para pendatang baru mempunyai tugas besar yang harus diisi," jelasnya.
Artinya, dengan menurunkan banyak pemain muda di ASEAN Cup, Timnas Malaysia jangan ngotot harus juara, karena kualitasnya berbeda dengan pemain inti dan senior.
Baca Juga: Jay Idzes Tak Keberatan Jadi Striker atau Kiper untuk Timnas Indonesia, Kok Bisa?
Richard mengusulkan kepada Kim Pan-gon menggunakan pemain nasional U-23 untuk Piala AFF atau ASEAN Cup.
"Malaysia tidak tampil bagus di Piala Asia U-23 baru-baru ini. Piala AFF bisa menjadi tempat sempurna bagi mereka untuk menjadi pemain yang matang," tandasnya.
Harimau Malaya akan memulai penyisihan Grup A ASEAN Cup melawan Kamboja (tandang, 23 November), diikuti Brunei atau Timor Leste (kandang, 26 November), Thailand (tandang, 29 November), dan terakhir Singapura (kandang, 29 Desember).
Prestasi terbaik Malaysia di turnamen ini adalah menjadi juara pada 2010.
Mereka juga menjadi runner-up pada 1996, 2014, dan 2018.
Ranking FIFA Malaysia saat ini adalah 138, menurun drastis dan berada empat anak tangga di bawah Indonesia.
Fans sepak bola negeri itu sangat kecewa dan mendesak federasinya untuk segera mengembalikan kehormatan peringkat Timnas Malaysia di atas Indonesia.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com, NST.com.my |
Komentar