Deretan tikungan cepat di Sirkuit Catalunya dan level grip yang tinggi lebih mengeluarkan potensi dari motor Aprila RS-GP.
Musim lalu Aprilia bahkan nyaris dua kali menciptakan podium 1-2 melalui Aleix Espargaro dan Maverick Vinales andai Bagnaia tidak bertahan habis-habisan di sprint untuk menjadi runner-up.
Bagnaia sendiri menilai tahun ini berpeluang untuk lebih baik pada seri balap yang telah 10 kali dimenangi oleh mentornya, Valentino Rossi.
Sedikit turunnya kemampuan motor Desmosedici GP 24 yang baru dalam menciptakan grip dirasa Bagnaia bakal membantunya untuk menjaga ritme tinggi hingga akhir.
"Mari kita lihat bagaimana akhir pekan ini akan berjalan, mungkin motor baru bisa membantu saya," kata juara bertahan MotoGP itu.
"Motor GP24 memiliki grip yang lebih kecil, tetapi bisa melaju lebih jauh daripada GP23 dan bisa menjadi titik tengah yang baik di trek ini."
"Aprilia akan menjadi motor yang harus dikalahkan."
Adapun soal insiden horor yang hampir mencelakakannya pada tahun lalu, Bagnaia mengaku sudah tidak terpengaruh.
"Kecelakaan tahun lalu adalah yang terburuk dalam karier saya," kata pembalap berjuluk Nuvola Rossa alias Awan Merah ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Komentar